Followers

Jun 12, 2010

Pergilah Air Mata .

Noktah bahagia yang menjadi anganku , ternyata cuma titik mula pada derita yang tidak bertepi . Sumpah bukan ini yang aku mahu . Sumpah juga , aku tidak pernah mahu membuat kau terseksa . Tidak pernah mahu merobohkan bahagiamu . Atas rasa bersalah , aku rela melihat kau menganyam bahagia bersamanya . Namun , mengapa perlahan-lahan layananmu memberi tanda tanya di hati ini ? Mungkinkah kita sama-sama berkongsi satu rasa ? Mungkinkah kita sudah sama-sama terpaut ? Atau . . . mungkinkah segala yang berlaku tidak lebih hanya mainan perasaanku sendiri ? Mungkin . . . kerna aku yakin , bencimu tidak mungkin berubah sayang . Bencimu padaku setinggi awan yang menyapu langit . . . . -SABRINA




Memang aku benci . Memang aku tidak pernah rela dengan takdir ini . Namun , kenapa tulusmu terus mengikat aku pada ikatan yang paling kubenci ini ? Mengapa hati ini panasaran setiap kali kau menagih perpisahan yang pernah aku janjikan ? Cintakah ini , apabila aku tewas tiap kali memandang wajahmu ? Sayangkah ini , apabila hatiku digaru resah tiap kali aku cuba lari darimu ? Mustahil cinta kerana cintaku sudah kusimpul kukuh di hati dia . Lalu , apa sebenarnya yang berlaku antara kita ? Bagaimana cara untuk aku hapus wajahmu yang terus menemani mimpiku ? Di mana noktahnya mainan perasaan ini . . . - BADRUL
I LOVE IT !
best gilee .
very t0uching and r0mantic .
:)
best . best . best .
dapatkan di kedai buku anda yg terdekat .
huhuhu .
love , miera

No comments:

Post a Comment